bagaimana FIA (Fluorescence Immunoassay) meter bekerja

FIA (Fluorescence Immunoassay) meter adalah alat yang digunakan untuk melakukan analisis imunofluoresensi, yaitu teknik diagnostik yang menggabungkan teknik imunologi dan teknik fluoresensi. FIA meter bekerja dengan menggunakan antibodi yang telah ditandai dengan zat fluorophore untuk mendeteksi keberadaan suatu antigen dalam sampel.



Proses analisis dimulai dengan memasukkan sampel yang akan diuji ke dalam alat. Sampel ini kemudian dicampur dengan zat yang mengandung antibodi yang telah ditandai dengan zat fluorophore. Jika dalam sampel terdapat antigen yang spesifik, maka antigen tersebut akan berikatan dengan antibodi yang telah ditandai dengan zat fluorophore.

Setelah proses ini selesai, sampel kemudian dimasukkan ke dalam ruang deteksi yang akan memancarkan cahaya fluorophore. Cahaya ini kemudian akan dideteksi oleh sensor pada alat dan kemudian dianalisis oleh sistem komputer. Hasil analisis ini akan menunjukkan apakah antigen spesifik yang dicari terdapat dalam sampel atau tidak.

FIA meter banyak digunakan dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit seperti hepatitis, HIV, dan influenza. Teknik ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai jenis racun dan obat-obatan dalam tubuh manusia.


Pemeriksaan D-dimer, CRP, HbA1c, CK-MB, dan troponin I adalah tes laboratorium yang umum digunakan untuk memeriksa kondisi kesehatan tertentu. Berikut adalah penjelasan masing-masing tes:

  1. D-dimer: D-dimer adalah tes darah yang digunakan untuk mendeteksi adanya pembekuan darah di dalam tubuh. Peningkatan kadar D-dimer dapat menunjukkan adanya pembekuan darah yang sedang terjadi. Tes ini sering digunakan untuk mendiagnosis atau mengecualikan penyakit tromboembolik seperti emboli paru dan trombosis vena dalam.

  2. CRP: CRP atau C-Reactive Protein adalah protein yang dihasilkan oleh hati sebagai respons terhadap peradangan dalam tubuh. Tes CRP digunakan untuk mengukur kadar protein ini dalam darah dan dapat membantu dalam mendiagnosis atau mengevaluasi kondisi inflamasi seperti arthritis dan infeksi.

  3. HbA1c: HbA1c atau hemoglobin A1c adalah tes yang digunakan untuk mengukur kadar rata-rata glukosa darah selama 2-3 bulan terakhir. Tes ini sangat penting untuk mendiagnosis dan memantau diabetes mellitus, dan dapat membantu mengevaluasi efektivitas pengobatan diabetes.

  4. CK-MB: CK-MB atau Creatine Kinase-MB adalah enzim yang dihasilkan oleh otot jantung. Tes CK-MB digunakan untuk mendiagnosis serangan jantung dan dapat membantu dalam mengevaluasi kerusakan otot jantung.

  5. Troponin I: Troponin I adalah protein yang dihasilkan oleh otot jantung yang rusak. Tes troponin I digunakan untuk mendiagnosis serangan jantung dan dapat membantu dalam mengevaluasi kerusakan otot jantung. Tes ini umumnya dianggap lebih sensitif dan spesifik daripada tes CK-MB.


Berikut adalah kisaran nilai normal dari masing-masing pemeriksaan yang telah disebutkan:

  1. D-dimer: Nilai normal D-dimer biasanya kurang dari 0,5 mikrogram per mililiter (μg/mL). Namun, nilai normal dapat bervariasi tergantung pada laboratorium yang melakukan tes.

  2. CRP: Nilai normal CRP pada orang dewasa sehat biasanya kurang dari 10 miligram per liter (mg/L). Namun, kondisi inflamasi yang lebih parah atau kronis dapat menyebabkan peningkatan nilai CRP yang signifikan.

  3. HbA1c: Nilai normal HbA1c pada orang yang sehat biasanya kurang dari 5,7%. Nilai antara 5,7% dan 6,4% menunjukkan prediabetes, sementara nilai 6,5% atau lebih tinggi menunjukkan diabetes.

  4. CK-MB: Nilai normal CK-MB pada orang dewasa biasanya kurang dari 4-6 nanogram per mililiter (ng/mL). Namun, nilai normal dapat bervariasi tergantung pada laboratorium yang melakukan tes.

  5. Troponin I: Nilai normal troponin I pada orang dewasa biasanya kurang dari 0,04 ng/mL. Namun, tes troponin I sangat sensitif sehingga dapat mendeteksi kadar yang sangat rendah dari protein tersebut pada awal serangan jantung. Oleh karena itu, nilai normal dapat berbeda-beda tergantung pada laboratorium dan metode pengukuran yang digunakan.


Semoga Bermanfaat........>>>By Abdisr Blogger

Posting Komentar untuk "bagaimana FIA (Fluorescence Immunoassay) meter bekerja"