Ingin telinga sehat? Cobalah Batasi dengar musik hanya satu jam sehari - Telinga adalah salah satu indera manusia yang sangat penting, tak jauh berbeda dengan mata dan indera lainnya. Jika telinga tak berfungsi dengan baik, seseorang tentu mengalami gangguan pendengaran atau bahkan tuli. Karena itu, tak heran jika menjaga kesehatan telinga menjadi hal yang harus dilakukan oleh semua orang setiap hari.
Salah satu hal yang bisa merusak kemampuan pendengaran adalah mendengarkan suara yang terlalu keras, termasuk musik. Banyak penelitian yang sudah mengungkap bahwa mendengarkan musik terlalu sering, terutama secara langsung melalui headset atau earphone bisa merusak pendengaran. Baru-baru ini peneliti pun membahas tentang kaitan kerusakan telinga dengan musik.
Para ahli kesehatan di dunia menyarankan agar kita membatasi mendengarkan musik hanya satu jam dalam sehari. Hanya mendengarkan musik satu jam sehari bisa menjaga kesehatan telinga dan kemampuan pendengaran kita. WHO telah mengungkap bahwa jutaan anak muda berisiko tinggi mengalami ketulian akibat mendengarkan musik kencang.
Penelitian yang dilakukan di Amerika menemukan bahwa 40 persen remaja dan kalangan dewasa muda berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat suara keras di kelab malam, bar, atau tempat lainnya, seperti dilansir oleh Daily Mail (27/02).
WHO menambahkan bahwa mendengarkan suara di atas 85 desibel selama delapan jam atau 100 desibel selama 15 menit sangat tidak aman. Headset biasanya memiliki volume antara 75 sampai 136 desibel, dan kebanyakan orang mengeset volume mereka rata-rata antara 75 sampai 105 desibel. Pada tempat dengan musik keras, biasanya tingkat suara rata-rata adalah 104 sampai 112 desibel. Sementara itu, di konser musik, suara rata-rata jauh di atas itu.
Suara yang terlalu keras bisa menyebabkan kerusakan pada sel sensorik telinga. Sementara pada jangka pendek hal ini bisa menyebabkan kehilangan pendengaran temporer dan tinnitus, dalam jangka panjang hal ini bisa menyebabkan ketulian permanen. Selain mendengarkan suara yang keras, beberapa faktor lain seperti kebiasaan merokok dan diabetes juga bisa mempengaruhi risiko seseorang untuk mengalami ketulian akibat suara keras.
Jika Anda termasuk orang yang sering mendengarkan musik terlalu kencang, baik dengan alat bantu seperti headset, earphone, atau secara langsung, sebaiknya mulai hentikan kebiasaan itu sekarang. Lindungi kesehatan telinga dan pendengaran Anda sejak saat ini sebelum telinga Anda mengalami kerusakan yang tak bisa disembuhkan.
Semoga Bermanfaat........>>>By Abdisr Blogger
sumber : Merdeka.com
Salah satu hal yang bisa merusak kemampuan pendengaran adalah mendengarkan suara yang terlalu keras, termasuk musik. Banyak penelitian yang sudah mengungkap bahwa mendengarkan musik terlalu sering, terutama secara langsung melalui headset atau earphone bisa merusak pendengaran. Baru-baru ini peneliti pun membahas tentang kaitan kerusakan telinga dengan musik.
Para ahli kesehatan di dunia menyarankan agar kita membatasi mendengarkan musik hanya satu jam dalam sehari. Hanya mendengarkan musik satu jam sehari bisa menjaga kesehatan telinga dan kemampuan pendengaran kita. WHO telah mengungkap bahwa jutaan anak muda berisiko tinggi mengalami ketulian akibat mendengarkan musik kencang.
Penelitian yang dilakukan di Amerika menemukan bahwa 40 persen remaja dan kalangan dewasa muda berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat suara keras di kelab malam, bar, atau tempat lainnya, seperti dilansir oleh Daily Mail (27/02).
WHO menambahkan bahwa mendengarkan suara di atas 85 desibel selama delapan jam atau 100 desibel selama 15 menit sangat tidak aman. Headset biasanya memiliki volume antara 75 sampai 136 desibel, dan kebanyakan orang mengeset volume mereka rata-rata antara 75 sampai 105 desibel. Pada tempat dengan musik keras, biasanya tingkat suara rata-rata adalah 104 sampai 112 desibel. Sementara itu, di konser musik, suara rata-rata jauh di atas itu.
Suara yang terlalu keras bisa menyebabkan kerusakan pada sel sensorik telinga. Sementara pada jangka pendek hal ini bisa menyebabkan kehilangan pendengaran temporer dan tinnitus, dalam jangka panjang hal ini bisa menyebabkan ketulian permanen. Selain mendengarkan suara yang keras, beberapa faktor lain seperti kebiasaan merokok dan diabetes juga bisa mempengaruhi risiko seseorang untuk mengalami ketulian akibat suara keras.
Jika Anda termasuk orang yang sering mendengarkan musik terlalu kencang, baik dengan alat bantu seperti headset, earphone, atau secara langsung, sebaiknya mulai hentikan kebiasaan itu sekarang. Lindungi kesehatan telinga dan pendengaran Anda sejak saat ini sebelum telinga Anda mengalami kerusakan yang tak bisa disembuhkan.
Semoga Bermanfaat........>>>By Abdisr Blogger
sumber : Merdeka.com
Posting Komentar untuk " Ingin telinga sehat? Cobalah Batasi dengar musik hanya satu jam sehari"
pengunjung yang baik selalu berkomentar
link aktif ane hapus