Saat Non Muslim Ikut Protes Film "Innocence of Muslims"

Sejumlah aksi demonstrasi memprotes film "Innocence of Muslims" masih terus berlangsung di sejumlah negara, terutama negara yang penduduknya mayoritas muslim. Tak sedikit dari aksi protes menentang film yang menghina Nabi Muhammad itu berujung kekerasan.

Misalnya saja aksi di Pakistan yang menewaskan 23 orang dalam demonstrasi menentang film itu. Bahkan di Libya, Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens, dan tiga stafnya tewas akibat serangan roket di Benghazi, setelah massa memprotes film besutan Nakoula Basseley Nakoula alias Sam Bacile.

Tapi aksi protes terhadap film "Innocence of Muslims" tak hanya dilakukan oleh muslim. Organisasi pro-toleransi agama yang berbasis di Brasil, Brazilian Commission for Combating Religious Intolerance (CCIR), menggalang aksi demonstrasi besar menentang film itu.

Sebanyak 200.000 orang dari 25 kelompok agama bergabung dalam aksi massa ini. Secara damai, pemeluk Islam, Protestan, Katolik, Yahudi, Buddha, juga kepercayaan lokal bersatu untuk mengutuk film yang juga dikenal dengan nama "Muhammad Movie Trailer" atau "The Real Life of Muhammad" itu.

Peserta demonstrasi mengutuk film yang tak menghormati Nabi Muhammad, dan menentang segala bentuk penghinaan terhadap keyakinan, atau simbol suci suatu keyakinan. Di film itu Muhammad memang digambarkan sebagai sosok yang tak bermoral.

"Film itu sangat ofensif, menyinggung Nabi Muhammad dan menggambarkan umat muslim sebagai barbar, dan mengandung hasutan penuh kebencian," kata  Sami Isbelle, anggota Muslim Beneficent Society of Rio de Janeiro, kepada Inter Press Service (IPS), seperti dimuat oleh Business Mirror.

Hal yang sama dikatakan Imam Katolik Leondardo Holtz. "Setiap ekspresi serangan terhadap agama harus diperangi," ujarnya.

Meski begitu, demonstran menyatakan tak sependapat dengan aksi protes yang dilakukan dengan kekerasan. Aksi itu, menurut Sami Isabelle, justru "tidak Islami".

Isabelle kemudian mengatakan menentang film itu harusnya dilakukan dengan cara yang tak melanggar hukum. “Misalnya, dengan kampanye media untuk menunjukkan siapa sesungguhnya Nabi Muhammad itu, dan warisan berharganya untuk kemanusiaan.”

Ironisnya, meski AS sering menjadi sasaran demonstrasi, pemerintah AS sendiri sudah mengutuk film "Innocence of Muslims. Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton pun menyebut film itu menjijikkan.

“Bagi kami, dan bagi saya pribadi, video itu sangat menjijikkan dan tercela. Tampak jelas sekali itu memiliki tujuan yang sangat sinis, yakni merendahkan agama dan memancing kemarahan,” ujar Hillary, dikutip dari Bussines Insider.

Protes Ala Rapper
Cara unik untuk menentang film ini justru ditunjukkan oleh seorang rapper Amerika Serikat, Lupe Fiasco. Mengutip laman Al Jazeera, rapper bernama asli Wasalu Muhammad Jaco ini malah mempromosikan sisi Muhammad sebagai seorang teladan.

Melalui akun Twitter-nya, rapper peraih Grammy Award tahun 2008 ini menulis bahwa Muhammad mengajarkan muslim untuk menghormati orang lain dan sabar saat menghadapi penghinaan.

"Prophet Muhammad SAW was dope...taught me to be respectful of others and be patient in the face of ridicule... #MuhammadShowedMe," tulis rapper yang memiliki akun @LupeFiasco ini.

Lupe pun kemudian mengajak muslim lain untuk menuliskan pentingnya ajaran Muhammad dalam aktivitas sehari-hari. 

"I think to really show we CARE about Muhammad's SAW legacy we should educate people on what he means to US... #WWMD," tulis Lupe.

Sontak, tweet dengan tagar #MuhammadShowedMe pun menjadi kampanye viral di dunia maya. Setidaknya terdapat lebih dari 15.000 mention dalam dua hari.
Berbagai 'kicauan' mengenai keteladanan Muhammad pun dituliskan. Ada yang menulis Muhammad mengajarkan untuk tak layak jika kenyang saat tetangga ada yang kelaparan. Ada juga yang menulis bahwa Muhammad mengajarkan untuk bersikap toleran dengan orang lain.

Semoga Bermanfaat.............>>>By Abdisr Blogger

Resensi : @Viva.co.id

Posting Komentar untuk "Saat Non Muslim Ikut Protes Film "Innocence of Muslims""