Tawadhu'
adalah lawan kata dari takabbur (sombong). Ia berasal dari lafadz Adl-Dla’ah
yang berarti kerelaan manusia terhadap kedudukan yang lebih rendah, atau rendah
hati terhadap orang yang beriman, atau mau menerima kebenaran, apapun bentuknya
dan dari siapa pun asalnya.
Seseorang belum dikatakan
tawadhu' kecuali jika telah melenyapkan kesombongan yang ada dalam dirinya.
Semakin kecil sifat kesombongan dalam diri seseorang, semakin sempurnalah
ketawadhu’annya dan begitu juga sebaliknya. Ahmad Al Anthaki berkata :
“Tawadhu' yang paling bermanfaat adalah yang dapat mengikis kesombongan dari
dirimu dan yang dapat memadamkan api (menahan) amarahmu".
Yang dimaksud amarah di
situ adalah amarah karena kepentingan pribadi yang merasa berhak mendapatkan
lebih dari apa yang semestinya diperoleh, sehingga membuatnya tertipu dan
membanggakan diri (Kitab Ihya ‘Ulumuddin, Al Ghazali).
Sekarang ini kesombongan menjadi “pakaian" yang dikenakan banyak orang. Suka membanggakan diri, merasa tinggi melebihi orang di sekitarnya, merasa orang lain membutuhkannya, suka memamerkan apa yang dimilikinya, tidak mau menyapa lebih dahulu menjadi fenomena yang mudah dilihat dimana-mana.
Sekarang ini kesombongan menjadi “pakaian" yang dikenakan banyak orang. Suka membanggakan diri, merasa tinggi melebihi orang di sekitarnya, merasa orang lain membutuhkannya, suka memamerkan apa yang dimilikinya, tidak mau menyapa lebih dahulu menjadi fenomena yang mudah dilihat dimana-mana.
Padahal kesombongan
menghalangi seseorang untuk masuk surga. Rasulullah saw bersabda : Tidak akan
masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan, walaupun seberat
biji sawi (HR. Muslim).
Semoga Bermanfaat….>>By Abdisr Blogger
Sumber : E-Book Bunga Rampai Edisi 8
Posting Komentar untuk "Pengertian Tawadhu'"
pengunjung yang baik selalu berkomentar
link aktif ane hapus